MAKALAH
“SINDROM TURNER”
NAMA KELOMPOK :
1. ANDINI DWI SAPUTRI
2. ARI AYU MUNAWATI
3. ENI ROSIDAH
4. YULI KRISTIANI
D3 ANALIS KESEHATAN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATANHUTAMA ABDI HUSADA
TULUNGAGUNG
TAHUN
AJARAN 2014-2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan
kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah mata kuliah “BIOLOGI MOLEKULER” dengan judul “SINDROM
TURNER”. Kemudian shalawat serta salam
kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup
yakni Al-qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat dunia.
Makalah ini merupakan
salah satu tugas mata kuliah Biologi Molekuler di program studi analis
kesehatan . Selanjutnya penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Anis Murniarti,Skep,Ns, M.Biomed selaku
dosen pembimbing mata kuliah Biologi Molekuler.
Penulis menyadari bahwa
banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Tulungagung, Maret 2014
Tim Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang……………………………………………………………….
B.
Rumusan
Masalah……………………………………………………………
C.
Tujuan………………………………………………………………………...
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian sindrom
turner…………………………………………………..
B.
Patogenesis sindrom
turner………………………………………………….
C.
Penyebab sindrom
turner……………………………………………………
D.
Gejala sindrom
turner……………………………………………………….
E.
Diagnosa sindrom
turner…………………………………………………….
F.
Terapi sindrom
turner……………………………………………………….
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan…………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Henry Turner (1938) mengemukakan suatu sindrom dari 7 anak
perempuan yang berusia 15-23 tahun berupa tubuh pendek, infantilisme seksual,
leher berselaput dan kubitus valgus yang akhirnya disebut sebagai Sindrom
Turner (ST). Sebelumnya Ullrich (1930)
telah melaporkan seorang anak perempuan berumur 8 tahun dengan manifestasi
klinik berupa tubuh pendek, limfedema leher, tangan dan kaki serta leher
berselaput, kubitus valgus, palatum letak tinggi, telinga letak rendah, kuku
hipoplastik/aplastik. Oleh karena itu istilah yang lebih tepat namun jarang
dipakai ialah sindrom Ullrich — Turner. Ullrich juga menaruh perhatian pada
penelitian Kristin Bonnevie yang mengemukakan sekelompok anomali kongenital
pada mencit, yang terdiri dari distensi leher, mal-formasi telinga, muka dan
tonjolan anggota badan. Distensi leher akibat limfektasis yang dapat
menimbulkan leher berselaput ( pterygium
colli). Ullrich mengusulkan istilah
status Bonnevie—Ullrich untuk mengemukakan serangkaian anomali spesifik yang
berasal dari suatu mekanisme tunggal (limfek-tasis) dan mengakibatkan fenotipe
ST.
Hubungan antara uraian fenotip ini dengan tanda-tanda
patologis ovarium serta adanya kelainan kromosom kelamin pada ST diketahui dari
teknik pemeriksaan benda Barr pada hapusan pipi. Kebanyakan ST tidak mempunyai
benda Barr tersebut''3. Penderita ST
bukan laki-laki XY, tetapi sebagian besar kasus adalah perempuan 45,XO. Dengan
kemajuan identifikasi kariotip kromosom, pada tahun 1959 barulah dapat dibuktikan
bahwa pada ST banyak kelainan kromosom X lainnya yang meliputi mosaikisme,
bentuk cincin, delesi dan inversi. Semuanya dapat disertai dengan satu atau
lebih gambaran klinik ST dan disgenesis ovarium. Setelah pemeriksaan kariotip kromosom ini
dipakai barulah dapat
dibedakan beberapa penderita
yang mempunyai fenotipe yang sama. Antara lain yang dilapor-kan oleh
Noonan mempunyai fenotip sama yaitu tubuh pendek, leher berselaput akan tetapi
mempunyai kromosom X yang normal, terdapat pada perempuan XX dan laki-laki XY
normal. Sindrom ini disebut Sindrom Noonan. Keadaan patologik lain yang mirip
ST ialah disgenesis/aplasia gonad yang ditemukan pada perempuan tanpa kelainan
kromosomdan cenderung mempunyai fenotip normal. Di samping itu diagnosis ST
sering dikacaukan dengan penderita-penderita yang mempunyai fenotip perempuan
dan disgenesis ovarium dengan kariotip 46,XY disertai feminisasi testis. Opitz
dan Pallister mengatakan bahwa disgenesis/aplasia gonad dapat menyebabkan
berbagai manifestasi klinik dan salah satu di-antaranya adalah ST. Menurut
Lippe, ST merupakan suatu kelainan
kariotip yang menyerang kromosom X yang disertai dengan kelainan fenotip berupa
tubuh pendek dan berpotensi untuk kegagalan ovarium. Sedangkan menurut Job, ST
yang sebenarnya yaitu disgenesis .gonad
dengan fenotip perempuan yang disertai dengan sindrom polimal-formasi dan
perawakan pendek merupakan gejala yang selalu ada.
Maka dari itu kami menyusun makalah ini supaya mengerti
tentang pengertian syndrom turner, gejala-gejala yang menyebabkan syndrom
tersebut, bahaya yang ditimbulkan dari syndrome turner,penyebab, perawatan,
diagnosa,obat-obatan yang dipakai atau diperlukan
B.Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan sindrom turner?
2. Bagaimana
pathogenesis dari sindrom turner?
3. Apa
penyebab dari sindrom turner?
4. Apa
gejala yang ditimbulkan akibat sindrom turner?
5. Bagaimana
diagnosa dari sindrom turner?
6. Apa
terapi yang bisa dilakukan untuk penderita sindrom turner?
C.Tujuan
1. Mengetahui
apa yang dimaksud dengan sindrom turner
2. Mengetahui
pathogenesis dari sindrom turner
3. Mengetahui
penyebab dari sindrom turner
4. Mengetahui
gejala yang ditimbulkan akibat dari sindrom turner
5. Mengetahui
diagnose dari sindrom turner
6. Mengetahui
terapi apa saja yang dapat dilakukan untuk penderita sindrom turner
BAB
II
ISI
A.Pengertian
Sindrom Turner
Sindroma Turner (Disgenesis Gonad) sindroma ini seringkali dikenal sebagai sindrom
Ullrich-Turner atau sindrom Bonnevie-Ulrich-Turner adalah
suatu keadaan pada anak perempuan, dimana salah satu dari kromosom Xnya hilang
sebagian atau hilang seluruhnya.
Secara genetika
telah kita ketahui bahwa jumlah kromosom pada genom manusia adalah 2n=46, yang
terdiri dari 22 pasang autosom (22AA atau 44A) dan 2 kromosom seks (XX atau
XY). Seorang perempuan mempunyai pasangan khromosom sex yang sama, yaitu khromosom
X dan secara genetika ditulis 46,XX atau lebih singkat XX. Sebaliknya khromosom
sex pada laki-laki merupakan pasangan tidak sejenis yaitu khromosom X dan Y dan
ditulis 46,XY atau XY. Kadang terjadi gagal berpisah yaitu peristiwa tidak
memisahnya kromosom selama pembalahan sel atau pada saat pembentukan gamet
sehingga terbentuk mutan.
Salah satu
contoh peristiwa gagal berpisah yaitu Sindrom Turner (45, XO atau 44A +
X). Penderita mempunyai 44 autosom dan hanya 1 kromosom X. Oleh karena itu
kariotipenya menjadi 45, XO atau 44A + X. Kelainan ini ditemukan pertama kali
oleh H.H.Turner pada tahun 1938.
Penyebab
kelainan sindrom turner ini adalah tidak mendapatkan kromosom Y; terjadi karena
ada nondisjunction pada spermatogenesis sehingga sperma yang dihasilkan
adalah sperma XY dan sperma O. Sperma O (tidak mempunyai kromosom kelamin)
kemudian membuahi ovum X, maka terbentuklah individu 44A + X.
B.Patogenesis
Sindrom turner (Disgenesis gonad) disebabkan oleh hilangnya
kromosom X.Sindrom turner (Disgenesis gonad) dengan kariotipe
(22AA+X0). Jumlah kromosomnya 45 dan kehilangan 1 kromosom kelamin. Penderita
Sindrom turner (Disgenesis gonad) berjenis kelamin wanita, namun ovumnya
tidak berkembang (ovaricular disgenesis).
Sindrom turner (Disgenesis gonad) disebabkan oleh hilang atau tidak
lengkap kromosom X. Orang yang mempunyai sindrom turner (Disgenesis gonad)
berkembang sebagai perempuan. Hal ini terlibat pada gen dalam pertumbuhan dan
perkembangan seksual, itulah sebabnya mengapa gadis-gadis dengan kelainan lebih
pendek dari normal dan memiliki karakteristik seksual abnormal. Biasanya,
perempuan mewarisi satu kromosom X dari ibu dan satu kromosom X dari ayah
mereka. Tetapi wanita yang memiliki sindrom turner(Disgenesis gonad)
hilang salah satu kromosom X.
Janin seorang perempuan (biasanya XX)
dapat bertahan hidup dengan hanya satu kromosom X, tapi janin laki-laki
(biasanya XY) tidak dapat bertahan hidup dengan hanya satu kromosom Y. Hal ini
karena tidak memiliki kromosom X jauh lebih buruk dari pada tidak memiliki
kromosom Y. Kromosom Y membawa sedikit gen sangat penting bagi kehidupan.
Sebaliknya, kromosom X yang lebih panjang molekul DNA dan mengandung banyak,
banyak gen yang dibutuhkan untuk fungsi sel.
Sindrom turner (Disgenesis gonad) biasanya
disebabkan oleh apa yang disebut nondisjunction. Jika sepasang kromosom seks
gagal untuk memisahkan selama pembentukan telur (atau sperma), ini disebut
sebagai nondisjunction. Ketika abnormal telur menyatu dengan sperma yang normal
untuk membentuk embrio, embrio yang mungkin akan berakhir dengan kehilangan
satu dari kromosom seks (X bukan XX). Sebagai embrio tumbuh dan sel-sel
membagi, setiap sel dari tubuh bayi akan kehilangan salah satu kromosom X.
Kelainan tidak diwarisi dari orang tua yang terkena (bukan diturunkan dari
orang tua ke anak) karena wanita dengan sindrom turner (Disgenesis gonad) biasanya
steril dan tidak bisa punya anak. Pada sekitar 20 persen dari kasus - kasus
sindrom turner (Disgenesis gonad), salah satu kromosom X yang abnormal.
Mungkin berbentuk seperti cincin, atau hilang beberapa bahan genetik. Sekitar
30 persen anak dengan kelainan hanya hilang kromosom X dalam beberapa sel mereka.
Pola kromosom campuran ini dikenal sebagai mosaicism.
Gadis dengan pola ini mungkin memiliki
gejala yang lebih sedikit karena mereka masih memiliki beberapa normal (XX)
sel. Salah satu gen yang hilang pada kromosom X adalah gen SHOX, yang bertanggung
jawab untuk pertumbuhan tulang panjang. SHOX gen yang hilang adalah alasan
gadis-gadis yang memiliki kelainan yang sangat pendek. Hilang lain gen mengatur
perkembangan ovarium, yang mempengaruhi karakteristik seksual.
C.Penyebab Sindrom Turner
Sindroma Turner biasanya disebabkan oleh
hilangnya kromosom X. Kelainan ini ditemukan pada 1 diantara 3.000 bayi baru
lahir. Sindroma Turner bukan merupakan penyakit keturunan. Tetapi kadang salah
satu orang tua membawa kromosom yang telah mengalami penyusunan ulang, yang
bisa menyebabkan terjadinya sindroma ini.
D.Gejala Sindrom Turner
- Gadis yang memiliki sindrom Turner akan memiliki tinggi badan lebih pendek dari rata-rata. Mereka sering memiliki tinggi normal untuk tiga tahun pertama, namun kemudian memiliki tingkat pertumbuhan yang lambat.
- Pada pubertas mereka tidak memiliki percepatan pertumbuhan yang biasa sebagaiman wanita lain.
- Non-fungsi ovarium , Pada penderita sindorm turner akan mengalami tidak berfungsinya ovarium. Biasanya ovarium seorang gadis mulai memproduksi hormon seks (estrogen dan progesteron) pada masa pubertas. Meskipun wanita penderita sindorm turner memiliki non-fungsi ovarium dan tidak subur, namun untuk organ tubuh lain seperti alat kelamin dan rahim normal.
- Pada anak usia dini, wanita penderita sindrom turner biasanya sering terjadi infeksi telinga tengah, dan jika terjadi secara berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
- Wanita dengan Sindrom Turner biasanya memiliki kecerdasan yang normal, kemampuan verbal yang baik dan keterampilan membaca juga normal, namun mereka memiliki masalah dengan matematika, kemampuan memori dan gerakan jari yang baik.
- Timbulnya lipatan kulit ekstra membentang dari bagian atas bahu ke sisi leher.
- Kelopak mata melorot
- Edema atau cairan ekstra di tangan dan kaki
- Memiliki jumlah tahi lalat yang lebih banyak dari biasanya di kulit
- Posisi kuping pada penderita sindorm akan lebih rendah dari biasanya.
- Pembentukan tulang tangan dan siku tidak normal
·
Pembentukan air mata berkurang
·
Amenore (tidak mengalami menstruasi)
E.Diagnosis
Sindroma Turner mungkin terdiagnosis pada saat
bayi lahir karena adanya kelainan-kelainan tersebut diatas atau mungkin juga
baru terdiagnosis pada masa pubertas karena adanya menstruasi dan perkembangan
ciri seksual sekunder yang tertunda.
Perawakan yang sangat pendek yarg disertai dengan dua atau
lebih anomali yang karakteristik (toraks bentuk perisai, leher berselaput,
kelainan wajah, tumbuh rambut letak rendah, limfedema, tanda Kosowicz)
memungkinkan diagnosis ST. Di samping itu pemeriksaan laboratorium dan
radiologik mem-bantu diagnosis ST.
Pemeriksaan Laboratorium
Penentuan kadar gonadotropin plasma merupakan cara yang
paling praktis untuk membuktikan disgenesis gonad. Kadar FSH lebih tinggi
daripada kadar LH dan selalu lebih tinggi daripada normal, sebelum usia 6 tahun
dan sesudah umur 10 tahun. Test LH—RA juga penting untuk membukti-kan
peninggian dari sekresi gonadotropin. Pemeriksaan radio-imunoassay (RIA) FSH
dan LH dalam urin juga memberikan basil yang analog. Pada remaja kadar
estradiol plasma lebih rendah daripada perempuan normal. Produk-produk endokrin
lain misalnya 17-ketosteroid, 17-hidroksikortikosteroid, hormon tiroid dan
hormon pertumbuhan (human growth
hormone) semuanya dalam batas-batas normal. Pada pemeriksaan preparat hapus
kerokan pipi : tidak terdapat benda Barr pada 3/4 kasus kariotip 45,XO. Jadi
bila benda Barr positif belum menyingkirkan ST. Pemeriksaan kariotip kromosom X
untuk pelacakan lebih lanjut, bila fasilitas memungkinkan.
Pemeriksaanyangbiasadilakukan:
-Kariotip
-USG
-Pemeriksaanginekologis
- Peningkatan kadar LH dan FSH.
-Kariotip
-USG
-Pemeriksaanginekologis
- Peningkatan kadar LH dan FSH.
Pemeriksaan Radiologik
Tanda Kosowicz dan tanda Archibald dapat membantu menegakkan
diagnosis ST. Penentuan umur tulang (bone age) merupakan alat untuk membantu
diagnosis, follow up peng-obatan dan prognosis gangguan
pertumbuhan.
F.Terapi Sindrom Turner
Karena penyakit ini adalah penyakit
genetik yang melibatkan kromosom, sindrom Turner tidak bisa disembuhkan.
Yang dapat dilakukan adalah :
·
Hormon pertumbuhan, rawatan hormon pertumbuhan dapat meningkatkan
pertumbuhan dan kemungkinannya ke dewasa yang normal.
·
Terapi estrogen Estrogen, dimulai pada usia 12-13 tahun untuk
merangsang pertumbuhan ciri seksual sekunder sehingga penderita akan memiliki
penampilan yang lebih normal pada masa dewasa nanti. Tetapi terapi estrogen
tidak dapat mengatasi kemandulan.
Untuk mencegah kekeringan, rasa gatal dan nyeri selama melakukan hubungan seksual, bisa digunakan pelumas vagina.
Untuk mencegah kekeringan, rasa gatal dan nyeri selama melakukan hubungan seksual, bisa digunakan pelumas vagina.
·
Teknologi pembiakan modern juga mampu membantu wanita dengan
sindrom Turner untuk hamil yang diinginkan dengan menggunakan teknologi Bayi
Tabung Uji. Sebagai contoh, telur dan sperma boleh digunakan untuk menghasilkan
embrio, yang dikandung oleh wanita dengan sindrom Turner. Bagaimanapun,
setengah negeri mengharamkan perbuatan ini.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Sindrom Turner adalah suatu kondisi yang hanya mempengaruhi
anak perempuandan wanita, yang disebabkan kekurangan kromosom seks. Sindrom
Turner dapat menyebabkan berbagai masalah medis dan perkembangan, termasuk
perawakan pendek, kegagalan untuk mulai pubertas, infertilitas, cacat jantung
dan ketidakmampuan belajar tertentu.Pada perawatan sindrom Turner membutuhkan
perawatan medis yang berkelanjutan dari berbagai spesialis.Check up rutin dan
perawatan yang tepat dapat membantu sebagian besar penderita bisa relatif lebih
sehat dan hidup mandiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://mhs.blog.ui.ac.id/putu01/2012/01/09/syndrome-turner/
http://kisnawati.wordpress.com/2011/06/24/makalah-syndrome-turner /
Tidak ada komentar:
Posting Komentar